Alergi susu sapi adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi secara berlebihan terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Ini adalah salah satu alergi makanan paling umum pada anak-anak. Meskipun kondisi ini bisa sangat mengkhawatirkan bagi orangtua, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang apakah alergi susu sapi dapat disembuhkan dan bagaimana penanganannya.
Penyebab dan Gejala Alergi Susu Sapi
Penyebab: Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi protein dalam susu sapi sebagai zat berbahaya dan melepaskan zat kimia seperti histamin untuk melawan “ancaman” ini. Protein yang biasanya menjadi pemicu termasuk kasein dan whey.
Gejala: Gejala alergi susu sapi dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan dapat muncul segera setelah mengonsumsi susu atau beberapa jam kemudian. Gejala umum meliputi:
- Ruam kulit atau eksim
- Gatal-gatal
- Pembengkakan di bibir, lidah, atau tenggorokan
- Muntah atau diare
- Kolik pada bayi
- Napas berbunyi atau kesulitan bernapas
- Anafilaksis (reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa)
Apakah Alergi Susu Sapi Dapat Disembuhkan?
Prognosis pada Anak-anak: Banyak anak-anak yang mengalami alergi susu sapi dapat sembuh seiring bertambahnya usia. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 80% anak-anak dengan alergi susu sapi akan mengatasi alergi ini pada usia 3 hingga 5 tahun. Namun, setiap anak berbeda, dan ada yang mungkin mempertahankan alergi ini hingga dewasa.
Prognosis pada Dewasa: Pada orang dewasa, alergi susu sapi cenderung lebih jarang terjadi dan sering kali berlanjut dari masa kanak-kanak. Alergi yang dimulai pada masa dewasa jarang hilang dengan sendirinya.
Penanganan dan Pengelolaan Alergi Susu Sapi
- Penghindaran Susu dan Produk Susu
- Langkah: Menghindari semua produk susu adalah langkah pertama dan paling penting. Ini termasuk susu, keju, mentega, yoghurt, dan produk olahan lainnya yang mengandung protein susu.
- Penjelasan: Baca label makanan dengan hati-hati untuk memastikan produk tidak mengandung susu atau derivatifnya.
- Penggantian dengan Susu Nabati
- Langkah: Gunakan susu alternatif seperti susu kedelai, almond, oat, atau beras.
- Penjelasan: Pastikan susu nabati yang dipilih diperkaya dengan kalsium dan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
- Penggunaan Formula Hipoalergenik
- Langkah: Untuk bayi, gunakan formula yang dirancang khusus seperti formula hipoalergenik yang protein susunya telah dipecah sehingga lebih mudah dicerna dan tidak memicu reaksi alergi.
- Penjelasan: Konsultasikan dengan dokter anak untuk memilih formula yang tepat.
- Perawatan Medis dan Emergency Plan
- Langkah: Orangtua harus memiliki rencana darurat jika anak mengalami reaksi alergi parah. Ini termasuk memiliki epinefrin otomatis (EpiPen) dan mengetahui cara menggunakannya.
- Penjelasan: Anak dengan alergi parah harus dipantau secara ketat dan dihindarkan dari situasi yang berisiko.
- Pengujian dan Pemantauan Berkala
- Langkah: Anak yang didiagnosis dengan alergi susu sapi perlu menjalani pengujian alergi secara berkala untuk melihat apakah alergi mereka sudah sembuh.
- Penjelasan: Dokter akan melakukan tes kulit atau tes darah untuk mengevaluasi sensitivitas terhadap protein susu.