Trombositopenia adalah kondisi medis yang ditandai oleh jumlah trombosit (platelet) dalam darah yang lebih rendah dari batas normal. Trombosit merupakan sel darah kecil yang berperan penting dalam pembekuan darah. Ketika terjadi luka atau pembuluh darah rusak, trombosit berfungsi untuk membentuk bekuan darah dan mencegah pendarahan berlebihan. Trombositopenia dapat menyebabkan risiko pendarahan yang meningkat karena kurangnya trombosit yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah.
**Penyebab Trombositopenia:**
1. **Gangguan Produksi Trombosit:** Kondisi medis seperti leukemia, mielofibrosis, atau anemia aplastik dapat mengganggu produksi trombosit di sumsum tulang.
2. **Peningkatan Penghancuran Trombosit:** Beberapa kondisi dapat menyebabkan penghancuran trombosit yang berlebihan, seperti penyakit autoimun, infeksi virus, atau konsumsi obat tertentu.
3. **Konsumsi Trombosit yang Tinggi:** Beberapa situasi, seperti pembekuan intravaskular diseminata (DIC), dapat menyebabkan konsumsi trombosit yang cepat, meninggalkan jumlah yang rendah dalam sirkulasi.
4. **Kelainan Genetik:** Beberapa kelainan genetik, seperti sindrom Wiskott-Aldrich atau trombositopenia herediter, dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah sejak lahir.
5. **Efek Samping Obat:** Beberapa obat, termasuk obat kemoterapi, antibiotik, dan obat anti-inflamasi nonsteroid, dapat menyebabkan trombositopenia sebagai efek samping.
6. **Preeklampsia:** Pada kehamilan, preeklampsia dapat menyebabkan trombositopenia.
**Gejala Trombositopenia:**
1. **Memar Mudah:** Muncul memar atau bintik-bintik merah pada kulit karena pendarahan kecil di bawah kulit.
2. **Pendarahan Gusi atau Hidung:** Pendarahan gusi saat menyikat gigi atau hidung yang sering berdarah.
3. **Pendarahan Menstruasi yang Berlebihan:** Pendarahan menstruasi yang lebih lama atau lebih berat dari biasanya.
4. **Urine Berdarah:** Pendarahan pada urine.
5. **Feses Berdarah:** Pendarahan pada tinja yang dapat terlihat sebagai feses berwarna gelap atau hitam.
6. **Luka yang Sulit Sembuh:** Pendarahan yang berkepanjangan dari luka atau luka yang sulit sembuh.
Pengobatan trombositopenia tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahannya. Terapi dapat mencakup pemberian obat untuk merangsang produksi trombosit, transfusi trombosit, atau pengobatan penyebab yang mendasarinya. Penting untuk mencari bantuan medis jika seseorang mengalami gejala trombositopenia atau memiliki risiko tinggi untuk kondisi ini.