Salah satu bentuk kreativitas yang berhasil di olah oleh komunitas pecinta alam Tabuik Diving Club (TDC) Kota Pariaman, Sumatera Barat adalah krupuk dan teh dari daun mangrove. Tumbuhan mangrove merupakan tanaman penyeimbang ekosistem yang coba di kembangkan agar bisa di mamfaatkan bagi kehidupan masyarakat.
Untuk pengolahan krupuk komunitas pecinta alam Tabuik Diving Club menggunakan bahan daun bakau jenis akantus atau jeruju. daun yang berhasil dikumpulkan kemudian di keringkan dan di campur dengan adonan tepung dan bermacam macam bumbu kemudian di goreng menjadi camilan krupuk yang lezat. Untuk pengolahan teh mangrove biasanya menggunakan daun dan pucuk tanaman yang terlebih dahulu melalui proses penyaringan.
Berdasarkan referensi dari berbagai sumber bahwa daun mangrove mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pengembangan tanaman mangrove akan terus di kembangkan oleh komunitas pecinta alam Tabuik Diving Club. Mereka berencana untuk mengolah tanaman tersebut menjadi sirup.
Terkait dengan jumlah produktivitas komunitas pecinta alam Tabuik Diving Club berencana untuk memproduksi hasil tanaman mangrove dalam jumlah besar untuk di perkenalkan kepada masyarakat Indonesia. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman menganjurkan untuk melengkapi izin lengkap untuk memajukan usaha makanan dan minuman tanaman mangrove tersebut.
Pemerintah daerah setempat pasti akan mendukung setiap pelaku UKM yang di lakukan oleh masyarakat sebab hal tersebut akan mengerakkan perekonomian daerah tersebut dan menciptakan lapangan kerja baru.