Gastroschisis adalah kelainan bawaan pada bayi yang terjadi ketika bagian dalam perutnya, seperti usus, muncul di luar tubuh melalui celah di dinding perut. Kondisi ini biasanya terjadi pada masa perkembangan janin di dalam kandungan dan dapat terdeteksi selama pemeriksaan prenatal atau setelah bayi lahir.
Penyebab pasti gastroschisis belum diketahui dengan pasti, namun para ahli cenderung percaya bahwa faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan dalam perkembangan kelainan ini. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi alkohol, merokok, atau penggunaan obat-obatan tertentu selama kehamilan dengan peningkatan risiko gastroschisis. Namun, peran faktor-faktor ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dipastikan.
Salah satu ciri khas gastroschisis adalah adanya celah pada dinding perut, biasanya di sebelah kanan pusar, di mana organ-organ perut, seperti usus, dapat menonjol keluar. Bedanya dengan kelainan serupa, omphalocele, adalah bahwa pada omphalocele, organ-organ tersebut dilindungi oleh membran amnion, sedangkan pada gastroschisis, organ-organ tersebut terpapar langsung ke lingkungan luar.
Diagnosis gastroschisis biasanya dapat dilakukan melalui pemeriksaan ultrasonografi selama kehamilan. Pada pemeriksaan ini, dokter dapat melihat adanya organ-organ perut yang terletak di luar rahim. Setelah bayi lahir, diagnosis biasanya dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik, di mana terlihat adanya organ-organ perut yang terpapar di luar tubuh.
Perawatan gastroschisis biasanya melibatkan intervensi bedah untuk menempatkan kembali organ-organ perut ke dalam tubuh dan menutup celah di dinding perut. Prosedur ini biasanya dilakukan dalam beberapa hari setelah kelahiran, tergantung pada kondisi bayi dan seberapa stabil mereka. Setelah operasi, bayi mungkin perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) untuk pemantauan dan perawatan lanjutan.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah komplikasi, seperti infeksi, gangguan pencernaan, atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu, perawatan jangka panjang dan pemantauan yang cermat dari tim medis multidisiplin diperlukan untuk memastikan kesehatan dan perkembangan bayi secara optimal.
Selain perawatan medis yang intensif, dukungan emosional dan sosial juga sangat penting bagi keluarga yang memiliki bayi dengan gastroschisis. Proses menghadapi diagnosis dan perawatan yang mungkin rumit ini dapat menjadi sangat menantang secara emosional dan finansial bagi orang tua. Oleh karena itu, dukungan dari keluarga, teman, dan sumber daya komunitas dapat membantu mengurangi stres dan memperkuat ketahanan keluarga.
Penting untuk dicatat bahwa prognosis untuk bayi dengan gastroschisis dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk seberapa besar organ-organ perut yang terkena, adanya komplikasi, dan seberapa baik bayi merespon perawatan. Meskipun beberapa bayi dapat pulih sepenuhnya dan tumbuh menjadi anak yang sehat, yang lain mungkin mengalami masalah kesehatan jangka panjang atau kecacatan.
Sebagai upaya pencegahan, penting bagi wanita hamil untuk mengikuti prinsip-prinsip kesehatan yang baik, termasuk menerapkan pola makan sehat, menghindari alkohol, merokok, dan obat-obatan terlarang, serta menghindari paparan terhadap zat-zat berbahaya selama kehamilan. Selain itu, pemeriksaan prenatal yang teratur juga penting untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan bawaan, termasuk gastroschisis, sehingga dapat dilakukan intervensi yang sesuai dan persiapan yang adekuat untuk menyambut kelahiran bayi.