Berang-berang Aonyx cinereus ialah spesies berang-berang orisinil Sumatera yang bisa dijumpai pada danau, sungai, huma basah juga hutan mangrove. Dilaporkan bahwa berang berang jenis ini pula hayati pada pulau Jawa, Kalimantan, Filipina, Malaysia, Cina sampai India.
Aonyx cinereus mempunyai rona bulu coklat menggunakan rona abu-abu dalam bagian leher . Seperti dalam jenis berang berang yang terdapat didunia. Berang- Berang Kecil Sumatera pula mempunyai ketua yang kecil, kaki yang pendek menggunakan kuku yang pendek dan ekor yang pipih. Keluarga berang-berang ini menyukai genre sungai yang mempunyai poly vegetasi misalnya rumput dan berpasir.
Mereka akan menciptakan sarang didalam lubang lubang yg mereka untuk ditepian sungai. Pada biasanya mereka hayati secara berkelompok menggunakan anggota 5 – 12 individu. Dalam satu grup adalah satu famili antara lain ke 2 induk bersama anak anaknya yang selalu bersama.
Dalam mencari makan mereka akan saling berhubungan buat menangkap buruannya. Jenis kuliner yang disukai sang berang berang ini merupakan katak, ular, crustacea termasuk kepiting, udang,ikan bahkan mamalia mini lainnya. Dengan memakai cakarnya berang-berang ini mampu menggunakan gampang membuka cangkang kepiting yang keras & merogoh bagian dalamnya.
Aonyx cinireus adalah hewan yang sangat senang bermain walaupun mereka sama sekali tidak melakukan perburuan mangsa namun mereka sangatlah sensitif buat didekati sang insan yang sebagai alasan berang-berang ini sangat sporadis dijumpai.
Saat ini jumlah populasi dari berang berang ini belum diketahui dengan pasti lantaran belum poly peniliti juga bidang keilmuan yang menyelidiki lebih jauh tentang spesies jenis berang-berang ini. Berbagai kasus mengancam populasi berang berang ini antara lain merupakan rusaknya tempat asli dampak alih fungsi sungai & huma yang mengakibatkan tempat asli berang berang ini menggunakan cepat menghilang.
Tingginya penebangan liar mengakibatkan asal air menghilang & sungai sungai mini menjadi habitatnya turut mengering. Rusaknya kualitas air dampak limbah pencemaran jua turut dan menciptakan asal pakan kian langka. Alih fungsi sungai & danau mengakibatkan terjadinya perseteruan antara berang-berang & insan yang menganggapnya menjadi hama & musuh yang mengakibatkan populasi terus merosot tajam.
Masalah yang tahun tahun ini dihadapi sang berang berang ini merupakan perdagangan satwa ilegal output menurut tangkapan alam. Anak berang berang akan diambil paksa atau induk berang berang akan dibunuh demi buat merogoh anak anaknya.
Terbatasnya penelitian juga penekanan pemerintah buat melindungi spesies berang-berang ini adalah keliru satu tantangan pada upaya perlindungan spesies mamalia karismatik ini. Semoga dalam tahun tahun mendatang akan terdapat regulasi perdagangan satwa yang akan melindungi hewan seutuhnya khususnya satwa yang ditangkap berdasarkan alam liar.