Pintar dan Bijak dalam Memilih Instrumen Investasi

Sering kali orang keliru ketika mendengar investasi reksadana atau saham, ingatan yang dibenak orang-orang adalah Forex. Banyak orang yang baru belajar investasi ataupun para orang awam tidak mengerti bahwa hal ini adalah hal yang berbeda. Baiklah, sebelum mulai berinvestasi, pastikan kamu mengetahui perbedaannya agar tidak salah langkah.

Perbedaan Forex, Reksadana dan Saham

  1. Trading Forex yang sering kita dengar ini adalah hasil transaksi mata uang. Misal dari rupiah tukar ke Dollar. Karena kita mendengar dollar akan menguat maka buru2 kita tukar rupiah kita ke dollar. Ini konsep dasarnya.. Transaksi forex pada pasar derivatif masuk kategori zero sum game, kalau yang beli untung maka yang jual pasti rugi, oleh karena itu dikategorikan tidak halal. Trader yang hebat bisa saja menghasilkan banyak keuntungan, namun kurang tepat dijadikan pilihan investasi, karena faktor risikonya sangat tinggi.

2. Reksadana ini adalah wadah hasil kumpulan dana yang kemudian dikelola manajer investasi pada kelas aset seperti saham , obligasi pemerintah, atau pasar uang seperti deposito.

3. Saham itu artinya kepemilikan kita terhadap suatu perusahaan. Semakin bagus kinerja perusahaan maka semakin meningkat harga sahamnya. Misal saja kita percaya Telkom dalam 10 tahun kedepan akan menjadi jauh lebih baik dari sekarang. Kita bisa berinvestasi memiliki saham Telkom dengan membeli dipasar reguler atau dengan membeli reksadana saham.

Nasihat untuk Para Investor pemula

Dalam memilih investasi yang baru selalu ingat satu hal, “𝗧𝗵𝗲𝗿𝗲 𝗮𝗶𝗻’𝘁 𝗻𝗼 𝘀𝘂𝗰𝗵 𝘁𝗵𝗶𝗻𝗴 𝗮𝘀 𝗮 𝗳𝗿𝗲𝗲 𝗹𝘂𝗻𝗰𝗵”. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Jika mendapat iming-iming investasi keuntungan yang pasti dengan bunga yang luar biasa besarnya, harus dipikirkan berulang kali karena jangan sampai termakan investasi bodong yang too good to be true.

Orang sering takut dengan risiko investasi saham yang naik turun. Tapi begitu mendengar “bunga pasti”, “dijamin lembaga terpercaya” sering langsung tergoda. Risiko saham adalah risiko pasar, bila terkoreksi bisa rugi -15%. Tetapi kalau investasi yang bunga pasti ini risikonya adalah risiko gagal bayar, sekali gagal investasi kita langsung ludes jadi 0%!

Dalam berinvestasi selalu kita kedepankan logika. Pemerintah berhutang menerbitkan SBR007 bunganya 7,5% setahun, perusahaan besar berhutang bunganya sekitar 11% setahun, kita berhutang KPR bunga sekitar 8% setahun, ngutang KTA yang tidak menggunakan jaminan saja 14% setahun. Nah kalau ada yang nawarin investasi ngasi bunga diatas 15% , kira-kira putarnya dimana ? Investasi Reksadana saham aja keuntungan nya setahun tidak sampai 15%.

Strategi Investasi Saham Biar Cuan Maksimal

Investasi saham kalau mau untungnya maksimal itu perlu strategi. Kalau main game aja pakai strategi, apalagi kalau investasi. Nah, kali ini Mindu mau berbagi cara simpel biar investasi saham kalian semakin cuan. Strateginya gampang kok, liat di atas sendiri deh. Sebenarnya yang paling penting jangan malas cari tau dan belajar ya! Kalau kamu punya strategi andalan sendiri nggak saat investasi saham?

Trik Untung Maksimal Investasi Saham

  1. Cari yang Rajin Bagi Dividen
    Ini strategi paling aman dan gampang, cari tau emiten atau perusahaan mana yang sering membagikan dividennya dalam 10-20 tahun terakhir. Hal itu menandakan keuangan perusahaan tersebut berjalan lancar dan selalu untung.
  2. Pilih Perusahaan Bagus dan Harganya sedang Turun
    Ibaratnya nih, kamu beli jas hujan pas lagi musim panas, jadi kemungkinan harganya tidak mahal atau sedang diskon. Menunggu momen seperti ini memang tidak pasti, tetapi kalau ada langsung ambil kesempatan ini. Tetapi tetap perhatikan beberapa indikator penting ini dalam memilih saham :
    – Utang maksimal setengah dari aset dan lancar bayarnya.
    – Earning Per Share (EPS) tumbuh minimal 7% dalam 10 tahun terakhir.
    – Setidaknya nilai sekarang 30% lebih murah dari nilai intrinsiknya.
  3. Pertumbuhan Laba Cepat
    Caeri perusahaan yang pertumbuhan labanya cepat dan tinggi dibandingkan perusahaan pesaingnya. Ambil dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
    – Naik 10-15% untuk perusahaan besar
    -Naik 7-10% untuk perusahaan menengah
    -Naik 5-7% untuk perusahaan kecil

Hal – Hal yang Bikin Tepok Jidat Saat Investasi Saham

Sebenarnya agak konyol juga ya kalau hal ini terjadi saat investasi saham. Tapi faktanya hal kayak begini sering terjadi, terutama bagi pemula yang baru terjun di dunia saham. Kalau kamu pernah merasakan keresahan yang mana?

  1. Hold Terus
    Percaya bakal naik lagi, tetapi ternyata malah merosot terus harganya jadi semakin rugi.
  2. Tidak Hoki
    Giliran pas mau beli mulai naik, pas beli kok makin turun.
  3. Pilih Saham Murah
    Tidak bisa beli saham mahal padahal harganya naik terus, jadinya beli saham murah yang bikin rugi.
  4. Ahli Saham, tapi………
    Ngakunya sih sudah punya ilmu saham tetpi yang bikin heran kenapa portofolionya merah terus?